hinaningyo Hello Kitty

Hinamatsuri adalah perayaan anak perempuan yang dirayakan setiap tanggal 3 Maret di Jepang. Hinamatsuri berasal dari kata 'hina' yang berarti sang putri atau anak perempuan dan 'matsuri' yang berarti perayaan. Sebelum Jepang menggunakan kalender Gregorian (penanggalan Masehi), Hinamatsuri dirayakan pada hari ke-3 bulan ke-3 menurut penanggalan Lunisolar. Hari tersebut disebut juga momo no sekku (perayaan bunga persik), karena bertepatan dengan mekarnya bunga persik. Sejak jepang memakai kalender Masehi, perayaan Hinamatsuri berubah menjadi tanggal 3 Maret. Walaupun begitu, masih ada orang yang merayakan Hinamatsuri menurut penanggalan Lunisolar (sekitar bulan april pada kalender Masehi).

Hinamatsuri diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Setiap keluarga yang memiliki anak perempuan memajang 1 set boneka yang disebut hinaningyo beberapa hari sebelum tanggal 3 Maret. Sesudah Hinamatsuri selesai, hinaningyo harus cepat-cepat disimpan karena konon, boneka yang dapat menyerap dan mengurung roh-roh jahat dalam tubuhnya ini akan mengeluarkan roh jahatnya sehari sesudah Hinamatsuri berakhir sehingga kemalangan akan mendatangi keluarga tersebut.

Susunan boneka Hinaningyo
Boneka-boneka hinaningyo disusun di atas panggung bertingkat yang mirip tangga (disebut dankazari) yang dialasi kain berwarna merah. Jumlah anak tangga bervariasi, makin banyak anak tangga, makin banyak bonekanya. Orang tua pada jaman dahulu berlimba-lomba membelikan anaknya boneka terbaik, termahal, serta dengan anak tangga terbanyak. Makin banyak anak tangga juga berarti semakin kaya keluarga itu.

Karena jumlah tangganya bervariasi, cara menata bonekanya pun bervariasi. Tapi yang pasti, di tangga teratas diletakkan 2 boneka yaitu o-dairi-sama (kaisar) dan o-hina-sama (permaisuri). Hinaningyo yang paling sederhana hanya terdiri dari 2 boneka ini. Urutan kiri-kanan dalam peletakan kedua boneka ini berbeda di beberapa daerah. Ada yang meletakkan kaisar di sebelah kanan karena dianggap kanan lebih tinggi kedudukannya, tetapi ada yang mengatakan sebaliknya.

Pada tangga kedua dan seterusnya, diletakkan bermacam-macam boneka, seperti puteri istana, pemusik, menteri, pesuruh pria, dayang-dayang, serta miniatur mebel yang dijadikan hadiah pernikahan.
yang ini, nih contoh hinaningyo ekstrim..




sumber: wikipedia