Istana Himeji terdapat di kota kecil Himeji, dekat propinsi Kobe, Jepang. Istama Himeji memiliki menara utama setinggi 150 kaki dan terdiri dari 5 lantai. Menara ini dibangun pada abad ke-17, pada saat Shogun (keluarga ksatria Jepang) mulai memerintah. Pada bagian kaki menara yang disebut sebagai donjon, terdapat sebuah gerbang bernama Harakiri Maru, yang artinya gerbang bunuh diri. Dinamakan demikian karena di gerbang inilah para ksatria yang gagal menjalankan tugasnya melakukan harakiri (bunuh diri), baik dengan rela ataupun terpaksa. Darah ksatria yang mati di situ nantinya dibersihkan dengan air yang diambil dari sebuah sumur yang dikenal dengan nama sumur Okiku.


Okiku sendiri adalah nama seorang pelayan perempuan yang pernah bertugas merawat seluruh benda pusaka kerajaan yang diletakkan di menara istana Himeji. Pada suatu malam, Okiku mengetahui rencana pembunuhan terhadap raja dan segera melaporkannya. Nyawa raja selamat, namun nyawa Okiku jadi diincar para pemberontak. Mereka berhasil membalas dendam dengan menyebarkan gosip bahwa Okiku telah menjual harta pusaka. Akhirnya, Okiku ditangkap oleh raja yang pernah ia selamatkan. Okiku disiksa sampai mati di dalam menara istana Himeji. Mayatnya lalu dipotong-potong dan dibuang ke dalam sumur yang terletak tepat di bawah menara. Sejak saat itu, menara istana Himeji selalu dipenuhi dengan penampakan perempuan berambut panjang yang sedang menangis. Selai itu, sampai kini sering terdengar suara seseorang yang menghitung harta pusaka dan biasanya, sampai di hitungan ke-10, akan disusul suara lolongan yang melengking.
Kowai...